sent by: Ko Franz Dwiono
Koko Dan Cici
Kami sering mendengar sebutan Koko (kakak laki-laki) dan Cici (kakak perempuan) dalam kegiatan di wihara. Bahasa yang digunakan tersebut adalah bahasa Mandarin yang belum baku penggunaannya dalam Bahasa Indonesia selain itu penggunaan kata koko dan cici lebih menunjukan etnis tertentu. Demi semangat kebersamaan dan keuniversalan dari Ajaran Buddha, marilah kita kita ganti kebiasaan penggunaan istilah tersebut dengan panggilan “kakak”
Contoh Yang Baik
Kami sering melihat kakak pembina sekolah Minggu yang selalu rajin membimbing. Mereka selalu datang lebih awal sebelum puja bakti dimulai dan selalu ikut berada di dalam dhammasala ketika pujabakti berlangsung. TERIMA KASIH KAKAK, KAMU TELAH MEMBERIKAN CONTOH YANG BAIK KEPADA KAMI. KELAK KAMI PUN AKAN BERPERILAKU DISIPLIN SEPERTI ITU.
SEGERA TERBIT!!
Bulettin Si Bucil
Media Komunikasi Anak-anak dan Remaja Buddhis Bogor
si_bucil@yahoo.co.id
Minggu, 24 Januari 2010
POJOK PEMBINAAN
Posted in |
04.31 | by KooHeng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar